Teknik Pengamatan Sampel Biologi dan Non-konduktif Menggunakan Scanning Electron Microscopy

Damar Rastri Adhika, Atsarina Larasati Anindya, Viny Veronika Tanuwijaya, Heni Rachmawati

Sari

Scanning electron microscope (SEM) banyak dimanfaatkan untuk mengamati struktur morfologi permukaan sampel dalam perbesaran yang tinggi dengan menggunakan berkas elektron berenergi tinggi. Pengamatan berbagai jenis material dengan beragam karakter dan properti fisis yang berbeda dapat dilakukan menggunakan SEM, namun tentu saja diperlukan pertimbangan dan pendekatan yang khusus untuk setiap jenis sampel yang berbeda agar pengamatan menggunakan SEM dapat dilakukan serta mampu memberikan hasil pengamatan SEM dengan kualitas yang baik dan mampu memberikan informasi keadaan struktur sampel yang sebenarnya. Pembahasan dalam makalah ini akan berfokus pada teknik-teknik khusus yang perlu ditempuh dalam melakukan pengamatan sampel biologi menggunakan SEM yang relatif lebih sulit untuk dilakukan daripada pengamatan sampel konduktif seperti logam. Pengamatan SEM dilakukan dalam kondisi vakum yang tinggi sehingga cukup sulit untuk mengamati sampel biologi yang secara alami memiliki kandungan air yang tinggi dan memiliki struktur yang rapuh karena memiliki banyak pori didalamnya. Selain itu penembakan berkas elektron secara terus menerus pada permukaan sampel membuat sampel biologi menjadi bermuatan negatif karena elektron terlalu banyak tersimpan pada sampel dan tidak dapat dialirkan keluar karena sifat sampel biologi yang tidak konduktif. Beberapa teknik preparasi, pengaturan nilai parameter pengamatan, dan beberapa jenis SEM yang dapat digunakan untuk mengamati sampel-sampel biologi dan non-konduktif akan dibahas disini.

Kata Kunci

SEM, teknik preparasi, sampel biologi, sampel non-konduktif.

Teks Lengkap

PDF

Referensi

Williams D.B. and Carter C.B., “Transmission Electron Microscopy – A Textbook for Materials Science”, Springer, 2009.

Salzer, R., Graff, A., Simon, M., & Altmann, F., “Standard free thickness determination of thin TEM samples via backscatter electron image correlation”, Microscopy and Microanalysis 15(S2), 2009, pp.340-341.

Bozolla, J. J. & Russel L., D., “Electron Microscopy: Principles and Techniques for Biologists”, Jones & Bartlett Learning, 1999.

Gusnard, D. & Kirschner, R. H., “Cell and organelle shrinkage during preparation for scanning electron microscopy: effects of fixation, dehydration and critical point drying”, Journal of microscopy, 110(1), 1977, pp.51 – 57.

Nation, J. L., “A new method using hexamethyldisilazane for preparation of soft insect tissues for scanning electron microscopy”, Stain technology, 58(6), 1983, pp.347-351.

Bray, D. F., Bagu, J., & Koegler, P., “Comparison of hexamethyldisilazane (HMDS), Peldri II, and critical‐point drying methods for scanning electron microscopy of biological specimens”, Microscopy research and technique, 26(6), 1993, pp.489-495.

Murakami, T., A revised tannin-osmium method for non-coated scanning electron microscope specimens. Archivum histologicum japonicum, 36(3), 1974, pp.189-193.

Widáhn, S., & Kindblom, L. G., “A rapid and simple method for electron microscopy of paraffin-embedded tissue”, Ultrastructural Pathology, 12(1), 1988, pp.131-136.

Hassan, A. N., Frank, J. F., & Elsoda, M. “Observation of bacterial exopolysaccharide in
dairy products using cryo-scanning electron microscopy”, International Dairy Journal, 13(9), 2003, 755-762.

Debbie Stokes, “Principles and Practice of Variable Pressure / Environmental Scanning Electron Microscopy (VP-ESEM)”, John Wiley & Sons, 2008.

DOI

http://dx.doi.org/10.5614%2Fsniko.2018.8