Anggie Patria Pramagusta, Hariyanto,Bowo Prakoso
Sari
Sistem penjejak matahari dimanfaatkan untuk mengoptimalkan perolehan data intensitas radiasi
matahari oleh Sunphotometer. Besaran intensitas radiasi matahari dapat digunakan
sebagai bahan analisis Aerosol Optical Depth (AOD), sehingga pada spektrum tertentu dapat dihitung ketebalan optiknya menggunakan Sunphotometer. Sistem penjejak matahari memainkan peranan yang sangat penting karena dengan keakuratannya akan memastikan perolehan data yang optimal. Sistem penjejak ini dapat menentukan posisi matahari secara akurat dengan mengetahui informasi titik koordinat dan waktu pada lokasi pengamatan sehingga dapat dirumuskan ke dalam waktu matahari (solar time) dan menghasilkan besaran sudut azimut dan elevasi yang akan menggerakkan sunphotometer menghadap matahari. Hasil pengujian yang dilakukan menghasilkan koreksi nilai rata-rata Azimut sebesar ±0,06o dan elevasi sebesar ±0,02o. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa sistem penjejak dengan metode pengukuran titik koordinat lokasi ini sangat baik digunakan dalam mengikuti pergerakan matahari.
Kata Kunci
penjejak matahari, koordinat,
sunphotometer, aerosol optical depth, intensitas radiasi
matahari, meteorologi
Teks Lengkap
Referensi
John Wiley & Sons. (1980). Space Heating and Hot Water Systems. Solar Thermal Engineering, 62-100.
Holbert, K. E. (2007) Solar Calculations.doc
ASHRAE, HVAC Applications Handbook. (1995). Chapter 30, Solar Energy Utilization, 30.1-30.3.
Gueymard, C., 1998. Turbidity determination from broadband irradiance measurements: A detailed multicoefficient approach. J. Appl. Meteorol. 37, 414–435
A.W. Culp, Principles of Energy Conversion, 2nd ed., McGraw-Hill, 1991, pp. 98-107.
A. P. Pramagusta, Rancang Bangun Sunphotometer Untuk Pengukuran Aerosol Optical Depth (AOD) [Skripsi]. Jakarta : Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
SunCalc, “Sunrise, Sunset, Shadow Length, Solar eclipse, and Sun position”. Diakses pada tanggal 22 Juli 2018. (https://www.suncalc.org/)
DOI