Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah. Dengan hasil alam masyarakat dapat memanfaatkannya sebagai sumber mata pencaharian. Untuk memberi nilai tambah tentu saja produk yang dihasilkan dari alam harus diolah menjadi produk siap guna. Tanaman singkong merupakan tanaman yang mudah tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia. Perawatan tanaman inipun relatif mudah. Untuk memberikan nilai tambah pada produk singkong, masyarakat  Jawa Barat melakukan fermentasi pada hasil bumi ini. Peuyeum Bandung atau tape singkong merupakan hasil fermentasi singkong yang menjadi makanan tradisional andalan daerah ini. Menjamurnya industri peuyeum skala rumah tangga sudah seharusnya bisa dikembangkan di daerah-daerah lain selain di Jawa Barat dengan demikian peuyem dapat dijadikan  komoditas ekspor bagi negara kita. Akan tetapi kebergantungan kondisi lingkungan masih menjadi kendala dalam proses pembuatan peuyeum. Tidak semua daerah di Indonesia memiliki suhu dan kelembaban yang sesuai untuk proses fermentasi singkong. Proses fermentasi yang baik tentu saja berpengaruh terhadap mutu produk. Untuk itu diperlukan suatu penelitian tentang bagaimana proses fermentasi yang ideal suatu tempat. Sistem kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mikrokontroller. Data temperatur dan kelembaban plant fermentasi dapat dipantau via monitor komputer untuk kepentingan penalaan pengontrol, maupun ke display LCD untuk keperluaan penggunaaan di lapangan.