MBKM – PENELITIAN ABU BIOCHAR SEBAGAI ADSORBEN LIMBAH BATIK
Dua mahasiswa Teknik Fisika ITB, yaitu Tommy Akbar Taufik dan Rahadian Hafiz Kumara, terlibat aktif dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) “Penelitian Abu Biochar Sebagai Adsorben Limbah Batik” yang diselenggarakan Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (CITA ITB) bekerjasama dengan Kelompok Keahlian Teknik Fisika ITB dan Laboratorium Advanced Material Processing Teknik Fisika FTI ITB. Kegiatan yang berlangsung September – Desember 2021 ini dibimbing oleh Ashari Budi Nugraha, ST MT. dan Ir. Estiyanti Ekawati, MT., Ph.D., IPM yang berasal dari Kelompok Keahlian Teknik Fisika FTI ITB dengan asisten peneliti Elfi Yulia, S.T., M.T.
Penelitian ini diselenggarakan untuk menghasilkan bahan adsorben limbah batik, sebagai bagian dari pengolahan limbah sebelum dibuang ke lingkungan. Limbah batik tergolong dalam limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dan harus memenuhi standar baku mutu limbah KEP-51/MELH/10/1995 sebelum dibuang ke lingkungan. Pengolahan limbah yang tidak tepat memberikan dampak buruk dan menyebabkan pencemaran lingkungan terutama perairan dan sungai.
Menjawab permasalahan ini, Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (CITA ITB) bekerjasama dengan Kelompok Keahlian Teknik Fisika ITB dan Laboratorium Advanced Material Processing Teknik Fisika FTI ITB mengembangkan adsorben untuk pengolahan limbah. Proses adsorpsi adalah proses pemisahan zat cair terlarut seperti limbah batik dengan penyerapan kontaminan oleh permukaan benda padat atau cairan (adsorben). Adsorben ssendiri diharapkan berporositas tinggi, memiliki gugus fungsi permukaan, memiliki stabilitas termal, efisiensi adsorpsi tinggi dan biaya material rendah. Pada penelitian ini, adsorben dibuat dari bahan dasar limbah biomassa, khususnya ranting tanaman.
Penelitian ini dimulai dengan pengenalan alat, bahan, dan prosedur penelitian, selanjutnyan proses persiapan bahan baku, dan pembuatan adsorben. Selama penelitian, mahasiswa peneliti berlatih bekerja secara terstruktur dan cermat sesuai dengan prosedur. Mahasiswa peneliti juga belajar menggunakan peralatan proses secara mandiri seperti stirrer magnetic, granulator, dan timbangan analitik.
Bahan baku utama yang dikembangkan adalah abu char ranting. Ranting-ranting yang digunakan diperoleh dari lingkungan sekitar. Selanjutnya akan dipirolisis untuk bisa didapatkan abu char.